Ilmu pengetahuan populer: awal tidur dan bangun pagi tidak mudah depresi

Data terbaru yang dirilis di situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa depresi adalah penyakit mental yang umum, mempengaruhi 264 juta orang di seluruh dunia.Sebuah studi baru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa bagi orang yang terbiasa tidur larut malam, jika mereka dapat memajukan waktu tidur mereka satu jam, mereka dapat mengurangi risiko depresi sebesar 23%.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa tidak peduli berapa lama tidur berlangsung, "burung hantu malam" dua kali lebih mungkin menderita depresi daripada mereka yang suka tidur lebih awal dan bangun lebih awal.

Para peneliti dari Broad Institute dan institusi lain di Amerika Serikat melacak tidur sekitar 840.000 orang dan mengevaluasi beberapa variasi genetik dalam gen mereka, yang dapat mempengaruhi jenis pekerjaan dan istirahat orang.Survei menunjukkan bahwa 33% dari mereka suka tidur lebih awal dan bangun lebih awal, dan 9% adalah “burung hantu malam”.Secara keseluruhan, rata-rata titik tengah tidur orang-orang ini, yaitu titik tengah antara waktu tidur dan waktu bangun, adalah jam 3 pagi, tidur sekitar jam 11 malam dan bangun jam 6 pagi.

Para peneliti kemudian melacak catatan medis orang-orang ini dan melakukan survei mereka tentang diagnosis depresi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang suka tidur lebih awal dan bangun lebih awal memiliki risiko depresi yang lebih rendah.Studi belum menentukan apakah bangun lebih awal memiliki efek lebih lanjut pada orang yang bangun lebih awal, tetapi bagi mereka yang titik tengah tidurnya berada di kisaran tengah atau akhir, risiko depresi berkurang sebesar 23% setiap jam sebelum titik tengah tidur.Misalnya, jika seseorang yang biasanya tidur pada jam 1 pagi pergi tidur pada tengah malam, dan durasi tidurnya tetap sama, risikonya dapat dikurangi sebesar 23%.Studi ini diterbitkan dalam Journal of American Medical Association volume psikiatri.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang bangun pagi menerima lebih banyak cahaya di siang hari, yang akan mempengaruhi sekresi hormon dan meningkatkan mood mereka.Celine Vettel dari Broad Institute, yang berpartisipasi dalam penelitian ini, menyarankan bahwa jika orang ingin tidur lebih awal dan bangun lebih awal, mereka dapat berjalan atau berkendara ke tempat kerja dan meredupkan perangkat elektronik di malam hari untuk memastikan lingkungan yang cerah di siang hari dan lingkungan yang gelap pada malam hari.

Menurut informasi terbaru yang dirilis di situs resmi WHO, depresi ditandai dengan kesedihan yang terus menerus, kurangnya minat atau kesenangan, yang dapat mengganggu tidur dan nafsu makan.Ini adalah salah satu penyebab utama kecacatan di dunia.Depresi erat kaitannya dengan masalah kesehatan seperti tuberkulosis dan penyakit kardiovaskular.


Waktu posting: 13 Agustus-2021